Peristiwajambi.com, BUNGO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah sekaligus anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI), Ria Mayang Sari kembali melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tema Membangun Ekonomi Kerakyatan Melalui Implementasi Nilai Gotong Royong Dan Keadilan Sosial Dalam Pancasila. Kali ini, giliran masyarakat Desa Bukit Sari, Kecamatan Jujuhan Ilir Kabupate Bungo yang mendapat kunjungannya.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Kabupaten Bungo Periode 2015-2019 memperkenalkan seluk belum lembaga MPR dan tugasnya dalam menyosialisasikan urgensi atau pentingnya Empat Pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selengkapnya disampaikan “Empat pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika adalah pondasi dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Keempat pilar inilah yang akan membimbing kita untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera”.
Sosialisasikan kali ini, Ria mengangkat tema “Membangun Ekonomi Kerakyatan Melalui Implementasi Nilai Gotong Royong Dan Keadilan Sosial Dalam Pancasila”. Tema ini menurutnya menjadi penting karena ekonomi kerakyatan menjadi salah satu cara terbaik untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya di bidang perekonomian. “kesadaran, pemahaman dan dukungan seluruh stakeholder dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan sangat berdampak untuk mewujudkan keadilan sosial di bidang perekonomian”. Menurutnya, salah satu bentuk konkrit dari ekonomi kerakyatan adalah UMKM dan Koperasi. Oleh karena itu, semua pihak harus bergandengan tangan untuk membangun dan mengembangkan UMKM dan Koperasi di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Alumni Fakultas Hukum Universitas Jambi ini menyampaikan bahwa Pelaku Usaha UMKM dan Koperasi sebagai tulang punggung dan urat nadi dalam membangun perekonomian kerakyatan harus mengubah mindset cara membangun dan mengembangkan usahanya dari konvensional ke modern.
Dalam kesempatan tersebut, salah seorang peserta menanyakan Bagaimana strategi kami (pelaku UMKM) agar tumbuh dan berkembang secara signifikan di tengah persaingan yang semakin kompetitif dan masih tingginya kegemaran masyarakat kita akan produk Luar Negeri?. Ibu satu anak yang hobi membaca ini menjelaskan dengan sistematis dan jelas terhadap jawaban tersebut.
Menurutnya: Kendala yang dihadapi oleh UMKM dan Koperasi untuk bisa bersaing dengan pelaku usaha lain biasanya berkaitan dengan permodalan, inovasi produk dan marketing untuk memperluas akses pasar. Oleh karena itu, strategi yang menurut saya paling tepat harus dapat menyelesaikan persoalan tersebut. Untuk itu ia menyarankan 3 (tiga) strategi, yaitu: Pertama, Akses permodalan melalui jalur-jalur resmi atau program yang telah direkomendasikan oleh Pemerintah. Kedua, jangan pernah puas dengan produk yang telah dihasilkan saat ini. Libatkan berbagai pihak untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas dan inovasi bagi produk UMKM dan koperasi. Ketiga, Gunakan akses pasar digital. Jangan memasarkan produk hanya dengan cara konvensional. Karena selain tidak efektif dan efisien, jangkauannya juga sangat terbatas, baik oleh ruang dan waktu.
Sebagai penutup, menurut Senator ini Masyarakat juga diharapkan untuk mencintai dengan cara menggunakan dan membeli produk buatan dalam negeri yang dihasilkan oleh UMKM dan Koperasi kita. Hal ini bukan hanya soal membeli produk, tetapi merupakan perwujudan semangat gotong royong untuk saling membangun dan membesarkan. Selain itu, ini adalah kontribusi kita untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Sekaligus merupakan perwujudan nyata sikap-sikap yang mengandung nilai-nilai Pancasila. (Rma/*)
