
Pusat Kajian Moderasi Beragama dan HMPS Perbandingan UIN STS Jambi Sukses Adakan KOPI MODEASI
Peristiwajambi.com, JAMBI – Pusat Kajian Moderasi Beragama dan Ideologi Pancasila UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah mengadakan webinar KOPI MODERASI.
Kegiatan ini mengusung tema “Moderasi Fikih Melalui Pendekatan Maqasid al-Syariʻah: Membedah Pemikiran DR. Yusuf al-Qaradhawi Dalam Dirasah fi Fiqh Maqasid al-Syariʻah.”
Menurut Edi Kuriawan, M.Phil, Ketua Pusat Kajian Moderasi Beragama UIN Sulthan Thaha Saifuddin, KOPI MODERASI merupakan tempat khusus membahas hal-hal yang berkaitan dengan Moderasi Beragama dalam berbagai perspektif.
Webinar kali ini membedah karya Syaikh Dr. Yusuf al-Qaradhawi, Dirasah fi Fiqh Maqasid al-Syariʻah (kajian terhadap fikih maqasid al-syari’ah).
Dijelaskan Ust Edi Kurniawan, M. Phil Ada 3 hal penting yang didiskusikan dalam webinar ini, pertama Tektualitas Fiqih Salafi, Metodologi, dan Sejarahnya. Kedua, Liberalitas Fiqih Kaum Liberal, Metodologi, dan Sejarahnya, dan ketiga, Jalan Tengah (moderasi) antara Tekstualis dan Liberalis melalui pendekatan Maqasid al-syariʻah.
“Jadi, webinar ini menjawab bagaimana Syaikh Dr. Yusuf al-Qaradhawi meramu konsep maqasid al-syariʻah (tujuan-tujuan syariʻah) sehingga penafsiran Islam dalam konteks fikih tidak tekstual, juga tidak liberal, lebih tepatnya, moderat (wasathiyyah).” Jelasa Ust Edi.
Lanjutnya Ust Edi, yang tidak kalah penting, webinar ini mencari relevansi ramuan maqasid al-syariʻah Syaikh Dr. Yusuf al-Qaradhawi tersebut dalam konteks kekinian dan keindonesian.
“Webinar ini mengundang Arif Munandar Riswanto, Lc., M.Pd., M.Phil, Kondidat Doktor di Raja Zarith Sofiah Center for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization (casis) – Universiti Teknologi Malaysia, orang yang menterjemahkan karya Syaikh Dr. Yusuf al-Qaradhawi tersebut kedalam bahasa indonesia, sebagai pembahas/pembedah.” Lanjut Ust Edi.
Semntara Alhusni, S.Ag., M.HI selaku Ketua Program Studi Perbandingan Mazhab UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sangat antusias dengan kegiatan ini. Dalam kata sambutannya, dirinya sangat mengapresiasi kerja-kerja panitia mahasiswa Program Studi Perbandingan Mazhab yang beliau sebut dengan “tim anti panas”.
Arnold Zamarono, selaku ketua “tim anti panas” mengatakan siap menjalankan diskusi-diskusi serupa bulan depan. (*)
