Ribuan Petani Geruduk Kantor Gubernur, Ini Tuntutannya
Peristiwajambi.com, JAMBI – Ribuan Buruh Tani gelar aksi demo, berawal dari Bundaran Tugu Kantor Gubernur Jambi menuju Kantor Gubernur Jambi untuk menuntut pembebasan lahan yang selama ini telah menjadi mata pencarian mereka, Rabu (9/5).
KPA Wilayah Jambi ( KPA-Jambi ) beserta Serikat Petani Bersatu Tanjung Jabung Barat ( SPB-Tanjab barat ), Serikat Tani Tebo ( STT ), Persatuan Petani Jambi ( PPJ )dan Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi(LMND) menuntut:
1. Pemerintah Provinsi Jambi segera melaksanakan reforma agraria yang sesuai dengan Sila ke-5 Pancasila, Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945, UUPA 1960 dan Tap. TAP MPR No.IX Tahun 2001 tentang PA-PSDA, yakni reforma agraria yang bertujuan merombak ketimpangan struktur agraria, menyelesaikan konflik dan meningkatkan derajat kehidupan rakyat.
2. Pemerintah Kabupaten Tannung Jabung Barat telah melakukan intimidasi dan kriminalisasi terhadap Pemerintah Desa Sungai Rotan,Desa Lampisi,Desa Cinta Damai,dan Desa Sungai Rotan dan Serikat Tani yang memperjuangkan Hak Atas Tanahnya
3. Stop Monopoli Tanah dan Segera Laksanakan Reforma Agraria Sejati
4. Menteri KLHK segera merevisi SK. No.690/MENLHK/SETJEN/PLA.2/12/2017 agar Peruntukan Lahan seluas 4200 Hektar dalam SK tersebut menjadi untuk Masyarakat Desa Cinta Damai, Desa Lampisi, Desa Sungai Rotan, Desa Sungai Paur.
5. Pemerintah segera memberikan Pengakuan Hak kepada Masyarakat Desa Cinta Damai, Desa Lampisi, Desa Sungai Rotan, Desa Sungai Paur Lahan seluas 4200 Hektar tersebut.
6. Hentikan Intimidasi dan Kriminalisasi terhadap Petani, Buruh, Mahasiswa dan Aktivis yang memperjuangkan Reforma Agraria.
7. Usut tuntas Koperasi Tani Sawit Ketalu yang menyerobot lahan Masyarakat Desa Cinta Damai, Desa Lampisi, Desa Sungai Rotan, Desa Sungai Paur.
Dikatakan salah satu Korlap dalam orasinya, Aksi ini digelar untuk meminta kepada Pemerintah Provinsi Jambi, khususnya kepada Gubernur Jambi dan DPRD Provinsi Jambi untuk menyatakan sikap atas permasalahan ini.
“Kepada Gubernur Jambi dan DPR harus nyatakan sikap atas permasalahan ini” Singkatnya.
(Rhama)
